Piala Dunia, juga dikenal sebagai Piala Dunia FIFA, adalah turnamen sepak bola internasional paling bergengsi di dunia. Setiap empat tahun, tim nasional terbaik dari seluruh dunia berkumpul untuk bersaing untuk mendapatkan gelar juara dunia yang didambakan. Sementara turnamen biasanya didominasi oleh pembangkit tenaga listrik abadi seperti Brasil, Jerman, dan Argentina, ada beberapa contoh di mana tim underdog telah naik ke kesempatan itu dan membuat nama untuk diri mereka sendiri di panggung dunia.
Salah satu kisah underdog yang paling berkesan dalam sejarah Piala Dunia adalah turnamen 1954 di Swiss. Tim nasional Hongaria, yang dipimpin oleh Ferenc Puskás yang legendaris, dianggap sebagai salah satu favorit untuk memenangkan turnamen. Namun, tim Jerman Barat yang mengejutkan dunia dengan mengalahkan Hongaria di final yang mendebarkan untuk mengklaim gelar Piala Dunia pertama mereka. Jerman, yang dianggap underdog besar menuju turnamen, dimainkan dengan penuh semangat dan tekad, dan kemenangan mereka tetap menjadi salah satu gangguan terbesar dalam sejarah Piala Dunia.
Alur cerita mengejutkan lainnya datang di Piala Dunia 2002 yang diadakan di Korea Selatan dan Jepang. Tim nasional Korea Selatan, yang tidak pernah maju melewati babak penyisihan grup di turnamen Piala Dunia sebelumnya, melakukan lari luar biasa ke semifinal. Dilatih oleh Guus Hiddink, Korea Selatan mengalahkan kelas berat Italia dan Spanyol dalam perjalanan ke empat terakhir. Sementara mereka akhirnya jatuh ke Jerman di semi-final, kinerja mereka yang mengesankan memikat dunia dan menunjukkan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi dalam permainan yang indah.
Dalam Piala Dunia 2018 di Rusia, tim nasional Kroasia yang menangkap hati para penggemar sepak bola di seluruh dunia dengan lari tak terduga mereka ke final. Meskipun merupakan negara yang relatif kecil dengan populasi lebih dari 4 juta, Kroasia berhasil mengalahkan pembangkit tenaga listrik tradisional seperti Argentina, Inggris, dan Rusia dalam perjalanan mereka ke final melawan Prancis. Meskipun mereka akhirnya gagal di final, kalah 4-2 dari Prancis, perjalanan Kroasia ke final adalah bukti ketahanan dan tekad tim.
Kisah -kisah underdog di Piala Dunia ini berfungsi sebagai pengingat bahwa dalam sepak bola, apa pun dapat terjadi pada hari tertentu. Sementara favorit mungkin memiliki bakat dan pengalaman, seringkali underdog yang bermain dengan hati dan hasrat yang dapat melakukan gangguan terbesar dan menciptakan momen paling berkesan dalam sejarah Piala Dunia. Saat dunia dengan penuh semangat menunggu angsuran berikutnya dari Piala Dunia di Qatar pada tahun 2022, penggemar hanya bisa berharap untuk alur cerita yang lebih mengejutkan dan kemenangan underdog yang membuat turnamen begitu istimewa.