Ketika kita berpikir tentang tenis, kita sering memikirkan servis yang kuat, voli anggun, dan aksi unjuk rasa yang intens. Namun, salah satu aspek permainan yang sering tidak diperhatikan adalah tendangan voli. Voli adalah bidikan penting dalam tenis yang sering dibayangi oleh forehand dan backhand yang mencolok. Namun dalam kenyataannya, voli adalah pahlawan tenis tanpa tanda jasa, memainkan peran penting dalam memenangkan pertandingan.
Voli adalah tembakan yang dipukul sebelum bola memantul di lapangan. Dibutuhkan refleks cepat, waktu yang tepat, dan koordinasi tangan-mata yang sangat baik. Tidak seperti groundstrokes, yang melibatkan memukul bola setelah memantul, voli dipukul saat bola berada di udara, menjadikan mereka tembakan yang lebih menantang untuk dikuasai.
Salah satu keunggulan utama voli adalah kemampuannya untuk memberi tekanan pada lawan. Dengan memukul bola sebelum memantul, pemain dapat mengendalikan titik dan memaksa lawan mereka untuk bereaksi dengan cepat. Ini dapat mengganggu ritme lawan dan memaksa mereka untuk membuat kesalahan.
Keuntungan lain dari voli adalah efisiensinya. Karena bola dipukul sebelum memantul, voli memiliki lintasan yang lebih pendek dan membutuhkan lebih sedikit daya daripada groundstrokes. Ini berarti bahwa voli seringkali lebih akurat dan dapat ditempatkan dengan lebih presisi daripada bidikan lainnya.
Selain menjadi senjata ofensif, voli juga merupakan tembakan defensif yang penting. Ketika seorang pemain dilarikan atau ditarik keluar dari posisi, tendangan voli yang dieksekusi dengan baik dapat membantu mereka mendapatkan kembali kendali. Dengan memblokir bola kembali di atas jaring, pemain dapat menetralkan tembakan agresif lawan mereka dan mengubah pertahanan menjadi pelanggaran.
Terlepas dari pentingnya, voli sering diabaikan dalam permainan tenis modern. Dengan munculnya baseliner daya dan prevalensi servis besar, pemain lebih fokus pada memukul pemenang dari baseline daripada datang ke gawang ke voli. Namun, beberapa pemain terhebat dalam sejarah tenis, seperti Roger Federer dan Martina Navratilova, telah menggunakan keterampilan voli yang luar biasa untuk mendominasi lawan mereka.
Sebagai kesimpulan, tendangan voli mungkin menjadi pahlawan tenis tanpa tanda jasa, tetapi kepentingannya tidak dapat dikecilkan. Apakah digunakan sebagai senjata ofensif atau alat defensif, voli adalah tembakan serbaguna yang dapat membuat semua perbedaan dalam pertandingan menang. Jadi lain kali Anda menonton pertandingan tenis, perhatikan keterampilan voli pemain dan menghargai seni dan ketepatan yang digunakan untuk mengeksekusi bidikan yang diremehkan ini.